Powered By Blogger

Minggu, 13 September 2009

Sukses Bulan Ramadhan

Sukses Bulan Ramadhan

Bulan puasa sudah menginjak hari-hari terakhir dan setiap manusia sudah banyak yang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi lebaran. Seolah tersihir dengan suasana lebaran yang di depan mata sehingga justru pada hari-hari terakhir di bulan Ramadhan ini justru Alloh memberikan sesuatu yang sangat spesial yaitu adanya satu hari yang lebih baik daripada seribu bulan tanpa cacat dan cela sedikitpun. Hari itu adalah malam Qodar dimana Rosullulloh memberikan ancer-ancer (red) tanda waktu yaitu pada sepuluh malam terkahir bulan Ramadhan. Sehingga Rosullulloh menganjurkan untuk itikaf dan memperbanyak amal ibadah karena Alloh pada malam-malam tersebut. Inilah puncak dari spesialnya bulan Ramadhan.

Tetapi secara keseluruhan puncak prestasi masing-masing hamba yang beriman dalam menghadapi bulan Ramadhan ada 5 kesuksesan, yaitu :

1. Sukses Berpuasa,
yaitu dengan menjalankan puasa dengan menahan rasa haus dan lapar di siang hari mulai terbit fajar sampai terbenam matahari dan menahan hawa nafsu baik yang membatalkan puasa itu sendiri maupun yang meggagalkan pahala puasa itu sendiri. Sehingga dalam suatu hadist, Rosululloh memberikan wejangan bahwa seandainya diantara kalian ada yang sedang berpuasa kemudian ada orang yang lain mengajak atau memancing untuk bertengkar maka supaya jangan dilayani dan supaya mengatakan kepadanya bahwa “inni so’imun, inni so’imun (saya sedang berpuasa, saya sedang berpuasa)”

2. Sukses Taraweh
Taraweh merupakan rangkaian dari amalan ibadah sholat sunah malam (qiyamul lail) yang dianjurkan oleh Rosululloh pada waktu bulan puasa dan mempunyai pahala yang berlipat dari Alloh.

3. Sukses Shodaqoh
Sodaqoh dan infak merupakan kewajiban hambanya Alloh dari apa-apa yang telah diberikan oleh Alloh kepada hambanya. Shodaqoh pada bulan Ramadhan sangat dianjurkan oleh Rosululloh, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Beliau. Diterangkan bahwa pada bulan Ramadhan Rasululloh sangat senang sekali bershodaqoh sehingga degambarkan sebagaimana lebih cepat daripada angin yang bertiup.

4. Sukses Lailatul Qodar
Lailatul Qodar merupakan malam istimewa yang diperuntukkan oleh Alloh untuk hamba-hambanya yang beriman dan selalu beribadah dalam malam tersebut. Beribadah dalam malam qodar tersebut lebih baik apabila dibandingkan dengan beribadah selama seribu bulan tanpa ada cacat cela dan maksiat. Sungguh beruntung bagi yang bisa mendapatkannya, semoga kita bisa mendapatkannya.

5. Sukses Zakat Fitrah
Zakat fitrah merupakan kunci kewajiban dalam rangkaian menjalankan ibadah puasa. Masing-masing yang bernapas mempunyai kewajiban menunaikan zakat fitrah sebelum sholat idul fitri. Sebab diterangkan oleh Rosululloh apabila Zakat fitrah tidak ditunaikan maka pahala amalan puasa masing digantungkan oleh Alloh belum dapat diberikan kepada hamba yang berpuasa tersebut.

Semoga saya, anda sekalian bisa mendapatkan kesuksesan-kesuksesan dalam bulan Ramadhan. Amiin..
Relawan LDII Untuk Kemanusiaan Gempa Bumi

Musibah Gempa Bumi yang terjadi pada tanggal 2 September 2009 lalu yang berpusat di laut Tasikmalaya, mengingatkan kembali pada musibah gempa bumi sebelumnya seperti tsunami di Aceh dan Nias, Bantul & Klaten serta Bengkulu. Kini warga sepanjang Laut Selatan mengalami musibah, mereka semua membutuhkan bantuan dari kita, kalau bukan kita siapa lagi yang membatu mereka saudara kita sebangsa dan setanah air.


Relawan LDII dari Jakarta pada tanggal 3 September 2009 yang lalu bergabung dengan Relawan LDII dari Provinsi Jawa Barat.Tahap pertama ini Relawan LDII dari Jakarta bembawa 2 tenda Peleton, beras 5 kwintal, mie 50 dus, air mineral 20 dus.Bantuan ini akan ditempatkan pada daerah yang sangat parah mengalami musibah gempa tersebut.

Kontribusi LDII Terhadap Masyarakat Melalui Gerakan Internet Sehat

Kontribusi LDII Terhadap Masyarakat Melalui Gerakan Internet Sehat

Seksama kita ketahui Internet dapat digambarkan seperti pisau bermata dua yaitu satu sisi mempunyai nilai positif dan sisi lainnya bernilai negatif. untuk itu kita harus cermat bagaimana Internet itu bisa bermanfaat bagi kita khususnya bisa bermanfaat untuk dakwah dalam membangun Ukhuwah Islamiyah.

Pelatihan Internet Sehat yang diadakan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Bandung beberapa waktu yang lalu, tidak hanya sampai disitu saja namun LDII sangat serius untuk berkontribusi pada masyarakat luas khususnya dalam berdakwah melalui Internet (dunia maya) hal ini ditindaklanjuti penandatanganan MOU antara LDII dengan Depkominfo pada tanggal 1 September 2009 di Grand Indonesia - Jakarta.

Penandatanganan MOU LDII-Depkominfo tentang Gerakan Internet Sehat dilakukan oleh Ir. H. Prasetyo Sunaryo (Ketua DPP LDII) dengan disaksikan oleh Prof. Dr. M. Nuh, DEA (Menkominfo), Pak Ir. Cahyana MH (Kalitbang Depkominfo), Ir. Aswin Sasongko (Dirjen Aplikasi Telematika) dan KH. Ma'ruf Amin (Ketua MUI).

Depkominfo melakukan kerjasama ini dikarenakan LDII memiliki jaringan yang sangat luas hingga ke daerah-daerah terpencil, sehingga sangat efektif untuk penggerak dan mensosialisasikan gerakan internet sehat yang dicanangkan oleh pemerintah.

Waktu Ibadah Dan Kemu

Waktu Ibadah Dan Kemu

Mari kita hitung, berapa banyak waktu yang kita alokasikan untuk ibadah. Sesuai dalilnya kalau jin dan munusia itu dicipta sebenarnya untuk ibadah pada Allah. Apalagi nanti balasannya adalah surga. Nah bagaimana peta jalan ke surga itu? Inilah sedikit kalkulasinya.

Rata – rata usia harapan hidup manusia kita ambil 65 tahun, maka waktu ibadah efektifnya harus dikurangi masa baligh. Jadi, 65 tahun dikurang 15 tahun sebagai rata – rata usia baligh bagi laki – laki. Karena sebelum baligh belum tercatat sebagai amalan pribadi. Akhirnya waktu ibadah kita ternyata hanya 50 tahun saja.

Apakah 50 tahun ini full untuk ibadah? Mari kita simak, bahwa manusia dalam 24 jam itu biasanya melakukan aktifitas sebagai berikut, tidur rata – rata 7 jam, bekerja 12 jam, aktivitas lainnya seperti ngobrol, bercengkrama, santai, bermain, nonton TV, dll kurang lebih 4 jam dan sisanya ternyata hanya 1 jam saja untuk ibadah. Sedikit bukan? Jika kita hitung selama 50 tahun total ibadah kita tak lebih dari 2 tahun atau cuma 4 % saja. Paling banyak waktu dialokasikan untuk bekerja (25 tahun), tidur (15 tahun) dan aktifitas lainnya (8 tahun).

Melihat kalkulasi ini betapa besar fadhl dan rahmat Allah yang diberikan kepada kita. Yang sedikit itu ternyata dibalas dengan surga. Jadi tidak sepantasnya kita malas untuk beribadah. Karena waktu ibadah kita ternyata lebih sedikit ketimbang waktu tidur kita. Dan Allah ridho dengan yang sedikit itu asalkan kita juga ridho menjaga niat kita tetap mukhlish lillah karena Allah dalam setiap amal ibadah kita. Hanya itu? Ya...

Kemu

Kalau anak saya yang pertama lain lagi. Memang dia sudah full puasa seharian. Namun ada satu tindakannya yang mencurigakan - aneh, yang saya perhatikan. Kalau sudah jam 12 lewat, dia suka pergi bolak – balik ke bak mandi dan kemu (berkumur - kumur) sambil raup atau cuci muka. Kemudian saya tanya, ”Kok ke kamar mandi terus?”
”Haus. Panasss....” katanya.
”Tapi gak boleh minum lho ya,,,” kata saya.
”Nggak kok, kan puasa,,,” sergahnya.

Kejadian itu mengingatkan aku kala bocah. Ketika siang tiba, saya selalu tengkurep di kolah (bak besar tempat wudhu di masjid kampung saya). Tak lain juga untuk raup dan kemu, sambil ngisep – ngisep dikit airnya. Jadi kalau anak saya berbuat begitu, saya hanya bisa mesam – mesem saja. Lha wong sudah pengalaman je,,,? Semoga semua menjadi pelajaran yang berharga buat dia.

Pengalaman memberikan ruang yang luas bagi sebuah pemahaman. Bersyukurlah bagi yang sudah punya banyak pengalaman hidup. Darinya kita bisa melihat indahnya dunia. Bukan menghakimi, tetapi menikmatinya.

Oleh :Faizunal Abdillah

Cara Alloh Memberi Sesuatu Yang Lebih Baik

Ini cerita tentang Annisa, gadis kecil berusia lima tahun. Suatu sore, Annisa menemani Bundanya berbelanja di suatu supermarket. Ketika menunggu giliran membayar, Annisa melihat sebentuk kalung mutiara putih berkialuan, tergantung dalam kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Annisa sangat ingin memilikinya. Tapi, dia tahu, pasti Bundanya sangat keberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli. Dan tadi Bundanya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki berenda yg cantik.

Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya untuk bertanya Bunda bolehkah Annisa memiliki kalung ini? Bunda boleh mengembalikan kaos kaki yang tadi… Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari Annisa. Dibaliknya tertera harga Rp 15,000,-. Dilihatnya mata Annisa yg memandangnya dengan penuh harap dan cemas.

Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tidak mau bersikap tidak konsisten. Oke…Annisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yg kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Bunda akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju?

Annisa mengangguk lega dan segera berlari irang mengembalikan kaos kaki ke raknya. Terimakasih. ..Bunda. Annisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya kalung itu membuatnya nampak cantik dan
dewasa. Dia merasa secantik Bundanya. Kalung itu tidak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur. Kalung itu hanya dilepaskannya jika mandi atau berenang. Sebab, kata Bundanya, jika basah kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau…

Setiap malam sebelum tidur, Ayah Annisa akan membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Ayah bertanya: Annisa…, Annisa sayang nggak sama Ayah? Tentu dong…Ayah pasti tahu kalau Annisa sayang Ayah! Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu… Yah…, jangan dong Ayah! Ayah boleh ambil Si Ratu boneka kuda dari nenek! Itu kesayanganku juga. Ya sudahlah sayang…nggak apa-apa! Ayah mencium pipi Annisa sebelum keluar dari kamar Annisa.

Kira-kira semingu berikutnya setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi: Annisa…, Annisa sayang nggak sama Ayah?
Ayah, Ayah tahu bukan kalau Annisa sayang banget sama Ayah?
Kalau begitu berikan pada Ayah kalung mutiaramu.
Jangan Ayah…, tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie
ini. Annisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya
bermain.

Beberapa malam kemudian, ketika Ayah memasuki kamarnya, Annisa sedang duduk di atas tempat tidurnya. Ketika didekati, Annisa rupanya menangis diam-diam. Kedua tangannya tergenggam diatas pangkuan. Dari matanya, mengalir bulir-bulir air mata membasahi pipinya. Ada apa Annisa, kenapa Annisa?

Tanpa berucap sepatah kata pun, Annisa membuka tangannya. Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya. Kalau Ayah mau… ambillah kalung Annisa. Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Annisa. Kalung itu di masukkan kedalam kantong celana. Dan dari kantong satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih…sama
cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Annisa.

Annisa… ini untuk Annisa. Sama bukan? Memang begitu nampaknya tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau. Ya… ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Annisa.

Sahabat, demikian pula halnya dengan Allah. Terkadang Dia meminta sesuatu kepada kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau lebih naïf dari Annisa: menggenggam erat sesuatu yang kita amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangannya….

* **Finally…,*
*Jangan terlalu gembira atas apa yang diberikan padamu & jangan terlalu bersedih atas apa yang di ambil darimu ***
Mari wujudkan bantuan sebagai solidaritas sesama umat manusia mudah-mudahan Alloh memberi kesabaran,kekuatan lahir dan bathin bagi saudara-saudara kita yang sedang mendapat musibah dan mudah- mudahan Alloh memberi pahala dan ganti yang lebih baik dari musibah yang dialami.