Powered By Blogger

Kamis, 23 Desember 2010

JK : Indonesia Butuh Pemimpin yang Bisa Wujudkan Kemakmuran yang Adil




Republika.co.id. Indonesia membutuhkan pemimpin yang mempu menggapai tujuan negara, yakni kemakmuran yang adil bagi seluruh rakyatnya. Keadilan itu dianggap sebagai syarat penting untuk menjaga keutuhan bangsa dan multietnis yang ada di negeri ini.

Demikian pendapat mantan wakil presiden Yusuf Kalla saat dialog karakter bangsa yang diselenggarakan pengurus pusat LDII di Jakarta. “Tujuan berbangsa adalah mencapai kemakmuran yang adil”, ujar pria yang akrab disapa JK ini.

Belajar dari pengalaman di negeri ini, JK mengatakan banyak pembrontakan yang terjadi di masa lalu karena dipicu oleh perlakuan yang tidak adil. Dia contohkan mulai dari peristiwa PRRI/Permesta sampai Gerakan Aceh Merdeka. Bahkan, konflik yang pernah terjadi di Poso dan Ambon pun, dilihatnya diawali oleh rasa ketidakadilan.

Menurut JK, pemimpin di Ondonesia harus mampu membawa negeri ini mencapai tujuan dengan cara-cara yang sah dan benar. Demokrasi, baginya hanyalah alat atau cara untuk mencapai tujuan negara, yakni kemakmuran. “Hanya kepemimpinan yang kuat yang dapat perssatukan ini semua,” tegasnya.



Orangtua yang memukul dan menghajar anaknya serta memaki, sudah berada dalam posisi lepas kendali dan putus asa. Orangtua yang lepas kendali dan putus asa akan mendidik anak dengan cara “biadab”.

MUudah-mudahan Anda tidak termasuk orang tua yang suka menghajar anaknya dengan keras bahkan kejam, dengan dalih sayang. Karena anak adalah juga manusia yang diciptakan Allah dengan kesempurnaan dan kemampuan yang luar biasa. Banyak orangtua yang mendidik anak dengan cara menghajar anak mereka. Sedikit-sedikit pokoknya hajar. Mereka juga tidak segan-segan memaki dan membentak anak mereka jika melakukan kesalahan atau pelanggaran.

Seorang anak memiliki rasa penasaran yang besar. Saraf-sarafnya ingin berkembang lebih pesat. Mereka melakukan ini dan itu, mencoba banyak hal-hal baru. Mereka meniru/memodel siapa saja yang mereka anggap asyik dan keren untuk ditiru. Seringkali anak-anak melakukan banyak kenakalan karena ingin mencari perhatian entah itu dari orangtuanya, guru maupun dari teman-teman mainnya.

Hal pertama yang sebaiknya diajarkan untuk dipahami seorang anak adalah tentang moralitas spiritual dan konsekuensi. Anak diajarkan untuk bertanggungjawab atas konsekuensi pilihan yang dia ambil. Bantu sang anak belajar menghormati diri, maka ia akan berlaku terhormat dan menghormati orang lain. Dan tentu saja ini dimulai dengan menjadi orang tua yang mampu menghormati diri, keluarga, dan sang anak dengan baik. Selain itu anak harus diajari akan adanya keberadaan Tuhan dengan baik, kemudian memberitahu apa yang menjadi panggilan dan tujuan hidupnya terlahir ke dunia ini. nuansaonline.net